Penulis: WS. Rendra
Beberapa puisi dalam Blues untuk Bonnie menampilkan kedalaman emosi manusia sekaligus kritik pedas terhadap ketidakadilan sosial, moral, dan politik. Dengan gaya naratif puitis yang lugas dan penuh metafora, W.S. Rendra membingkai puisi-puisinya sebagai epik modern yang menyoroti isu kemiskinan, pelacuran, rasisme, dan ketidakberdayaan umat—semua itu dibalut dengan stilisasi emosional yang kuat. Tema-tema seperti konflik batin, kritik terhadap agama dan birokrasi, serta perjuangan identitas muncul dalam karya-karya seperti “Blues untuk Bonnie”, “Nyanyian Angsa”, “Khotbah”, dan “Kupanggil Namamu”, menjadikan buku ini bukan semata ekspresi estetis, melainkan seruan humanis dan refleksi realitas sosial yang tajam.
